BOLA
Pengisian Daya Chery Tiggo 8 CSH: 15 Menit Baterai 58 Persen
Pengisian Daya Chery Tiggo 8 CSH: 15 Menit Baterai 58 Persen

Pengisian Daya Kendaraan Listrik Jarak Jauh Kini Menjadi Fokus Pengujian Pada Mobil Plug in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) Chery Tiggo 8 CSH. Mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) premium ini menjadi salah satu dari empat kendaraan yang di uji dalam rangkaian Gridoto Hybrid Challenge. Uji coba ini bertujuan untuk menilai performa dan efisiensi teknologi hybrid yang berbeda dalam menempuh rute panjang dari Jakarta hingga Solo, Jawa Tengah, pada 14-15 Oktober lalu.
Tiga mobil hybrid lainnya yang ikut serta dalam tantangan ini adalah Nissan Serena C28 e-Power, Toyota Yaris Cross, dan Suzuki Grand Vitara. Namun, Chery Tiggo 8 CSH menarik perhatian khusus karena skema hybrid unik yang di usungnya. Mobil ini menggabungkan mesin bensin 1.5 L turbo dengan motor listrik. Ini menjadikannya mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), yang berarti baterainya dapat di isi dayanya secara eksternal.
Selama perjalanan, kondisi lalu lintas di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) hingga Batang-Gringsing teramati ramai dan lancar. Meskipun sesekali terjadi perlambatan karena adanya perbaikan jalan, pengalaman road trip ini memberikan peluang ideal untuk menguji kepraktisan charging mobil PHEV di tengah perjalanan.
Keberadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di sepanjang rest area jalur tol menjadi fasilitas krusial yang di andalkan. Redaksi GridOto mencoba langsung pengalaman Pengisian Daya baterai SUV ini di salah satu SPKLU, membuktikan bahwa kekhawatiran tentang ketersediaan infrastruktur tidak lagi beralasan bagi pengguna PHEV.
Metode Pengisian Daya Ultra Cepat Di Jalan Tol
Detail Metode Pengisian Daya Ultra Cepat Di Jalan Tol merupakan inti dari pengujian praktis Chery Tiggo 8 CSH. Redaksi Gridoto mencoba langsung proses charging baterai SUV ini dengan memanfaatkan fasilitas SPKLU Ultra Fast Charging besutan PLN di rest area 379A daerah Batang. SPKLU yang di gunakan memiliki kemampuan daya hingga 200 kW. Pengujian ini bertujuan untuk melihat seberapa cepat mobil PHEV premium ini dapat memulihkan daya baterainya saat istirahat singkat.
Proses pengisian daya di mulai ketika soket charger dari SPKLU 200 kW di sambungkan ke lubang pengisian yang terdapat pada Chery Tiggo 8 CSH. Langkah selanjutnya adalah proses otentikasi dan pembayaran melalui aplikasi digital. Pengguna wajib memindai (scan) kode QR SPKLU melalui aplikasi PLN Mobile. Metode pembayaran secara digital sangat di sarankan untuk memastikan seluruh proses berjalan cepat dan efisien.
Begitu pembayaran berhasil di konfirmasi oleh sistem, SPKLU milik PLN segera memulai proses charging. Saat pengujian di mulai, catatan pada dashboard mobil menunjukkan bahwa kapasitas daya baterai mobil berada pada angka 25 persen. Tim penguji memutuskan untuk melakukan charging selama durasi singkat 15 menit.
Dalam waktu 15 menit tersebut, terjadi peningkatan signifikan pada kapasitas baterai. Angka persentase baterai melonjak dari 25 persen menjadi 58 persen. Peningkatan daya sebesar 33 persen dalam waktu yang sangat singkat ini menunjukkan efisiensi tinggi dari sistem fast charging mobil PHEV ini. Total daya yang di isi sebesar 7,16 kWh, dengan biaya yang sangat terjangkau, yaitu Rp2.466 per kWh, sehingga total biayanya tidak mencapai Rp20 ribu.
Keunggulan Pengisian Daya Dan Efisiensi Perjalanan
Menganalisis Keunggulan Pengisian Daya Cepat Dan Efisiensi Perjalanan jarak jauh adalah evaluasi kritis terhadap teknologi PHEV. Pengalaman charging yang cepat pada Chery Tiggo 8 CSH memberikan nilai tambah yang substansial, khususnya untuk penggunaan road trip yang membutuhkan efisiensi waktu.
Dari informasi yang tertera pada panel instrumen mobil, peningkatan baterai setelah charging selama 15 menit tersebut mampu memberikan jangkauan mengemudi sejauh 30 km jika hanya menggunakan mode Electric Vehicle (EV) penuh. Jangkauan ini sangat berguna, terutama saat berkendara di perkotaan setelah keluar dari tol.
Keuntungan ini tidak hanya terbatas pada mode EV. Kapasitas baterai yang terisi kembali ini memberikan manfaat besar ketika mobil beroperasi dalam mode Hybrid Electric Vehicle (HEV). Mode HEV adalah mode yang memadukan kinerja mesin bensin 1.5 L turbo dengan motor listrik.
Motor listrik memainkan peran vital. Motor listrik berfungsi sebagai pendorong dan meringankan beban kerja mesin bensin. Dengan baterai yang terisi, bantuan dari motor listrik ini menjadi optimal. Kinerja mesin bensin pun menjadi lebih ringan. Hal ini berkorelasi langsung dengan peningkatan efisiensi bahan bakar selama perjalanan panjang. Pengisian Daya yang cepat dan murah membuktikan bahwa mobil PHEV adalah solusi jembatan yang praktis menuju elektrifikasi.
Kepraktisan PHEV Dalam Mobilitas Jarak Jauh
Kepraktisan PHEV Dalam Mobilitas Jarak Jauh yang kian seamless perlu di pertimbangkan bagi calon konsumen. Chery Tiggo 8 CSH mendemonstrasikan bahwa road trip dengan mobil plug in hybrid dapat dilakukan dengan tingkat kepraktisan yang sangat tinggi berkat jaringan SPKLU yang tersedia luas. Kombinasi antara mesin bensin yang menghilangkan range anxiety dan kemampuan fast charging menjadikan PHEV pilihan logis.
Redaksi telah membuktikan betapa mudahnya seluruh proses charging. Dengan ketersediaan SPKLU Ultra Fast Charging PLN di berbagai rest area di sepanjang jalur tol, charging tidak lagi menjadi hambatan. Bahkan, hanya dengan bermodalkan aplikasi PLN Mobile dan pembayaran digital, proses ini dapat di selesaikan dengan cepat.
Waktu istirahat singkat 15 menit sudah cukup untuk mengisi daya baterai secara signifikan. Peningkatan daya dari 25 persen ke 58 persen memberikan jangkauan listrik ekstra. Hal ini meningkatkan efisiensi total kendaraan. Jangkauan ini sangat berharga, terutama ketika berkendara dalam mode Hybrid Electric Vehicle (HEV). Konsumsi bahan bakar dapat di minimalisir secara efektif. Hal ini berkat bantuan motor listrik yang bekerja lebih maksimal. SUV ini mampu mengoptimalkan performa mesin bensin 1.5 L turbo.
Implikasi Pasar Dan Rekomendasi Infrastruktur
Implikasi Pasar Dan Rekomendasi Peningkatan Infrastruktur pendukung kendaraan elektrifikasi adalah analisis lanjutan yang relevan. Keberhasilan Chery Tiggo 8 CSH dalam memanfaatkan SPKLU di jalan tol menegaskan bahwa adopsi kendaraan plug in hybrid membutuhkan dukungan infrastruktur charging yang andal. Hasil uji coba ini memberikan sinyal positif kepada konsumen yang masih ragu untuk beralih ke kendaraan elektrifikasi.
Data menunjukkan bahwa biaya yang di keluarkan untuk Pengisian Daya sangatlah kecil. Biaya untuk penambahan daya 7,16 kWh kurang dari Rp20 ribu. Nilai ekonomis ini menjadi daya tarik kuat bagi masyarakat. Daya tarik ini dapat mendorong mereka beralih dari mobil konvensional. Dimana harapannya pemerintah dan PLN mampu untuk terus memperluas dan meningkatkan daya SPKLU di rest area seluruh Indonesia. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung mobilitas Electric Vehicle dan PHEV secara nasional.
Tingkat efisiensi charging yang tinggi juga memiliki implikasi strategis. Produsen mobil lain perlu memastikan bahwa produk PHEV mereka juga kompatibel dengan teknologi ultra fast charging yang kini banyak tersedia. Calon pembeli di sarankan untuk memprioritaskan mobil PHEV yang memiliki sistem manajemen baterai optimal. Hal ini agar dapat memanfaatkan fast charging secara maksimal selama perjalanan jauh. Pada akhirnya, kepraktisan, kecepatan, dan biaya rendah adalah kunci untuk menghilangkan kecemasan pengguna dan mempercepat transisi mobilitas ramah lingkungan melalui Pengisian Daya.