
DAERAH

Mengenal Mesut Özil Sering Disebut Sebagai “Raja Assist”
Mengenal Mesut Özil Sering Disebut Sebagai “Raja Assist”
Mengenal Mesut Özil Sering Disebut Sebagai “Raja Assist”, Perjalanan Karier Dan Kehidupannya Banyak Pelajaran Berharga Tentang Kerja Keras. Perjalanan karier klub Mesut Özil merupakan salah satu kisah yang penuh dengan pencapaian luar biasa. Lahir di Gelsenkirchen, Jerman, Özil memulai karier profesionalnya bersama Schalke 04 pada tahun 2006. Meskipun tampil menjanjikan, ia memilih hengkang ke Werder Bremen pada tahun 2008, sebuah keputusan yang membawanya ke puncak performa. Bersama Werder Bremen, Özil menunjukkan kreativitas luar biasa sebagai playmaker, membantu klub memenangkan DFB-Pokal 2009 dan mencapai final Piala UEFA. Kehebatannya di Bremen membuat Real Madrid tertarik merekrutnya pada tahun 2010.
Bersama Real Madrid, Özil berkembang menjadi salah satu gelandang serang terbaik di dunia. Ia membantu klub memenangkan La Liga 2011-2012 dan Copa del Rey 2010-2011. Özil menjadi motor serangan Madrid dengan kontribusi assist yang luar biasa, bekerja sama dengan Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema. Namun, di tahun 2013, ia secara mengejutkan di jual ke Arsenal dengan nilai transfer yang saat itu memecahkan rekor klub Inggris. Kepindahannya ke Arsenal membawa dampak besar bagi tim, membantu klub mengakhiri puasa gelar dengan memenangkan Piala FA pada musim pertamanya.
Di Arsenal, Özil di kenal sebagai kreator utama serangan dengan visi permainan yang luar biasa. Ia hampir memecahkan rekor assist terbanyak di Premier League musim 2015-2016. Namun, performanya menurun seiring perubahan strategi tim dan masalah internal. Pada 2021, ia meninggalkan Arsenal untuk bergabung dengan Fenerbahçe sebelum akhirnya pensiun bersama İstanbul Başakşehir di tahun 2023. Meski perjalanan kariernya penuh pasang surut, Özil tetap di kenang sebagai salah satu playmaker terbaik yang pernah ada. Untuk lebih Mengenal Mesut Özil lebih jauh, silahkan simak pembahasan berikut ini.
Mengenal Mesut Özil Yang Sering Disebut Sebagai “Raja Assist”
Mengenal Mesut Özil Yang Sering Disebut Sebagai “Raja Assist” karena kemampuannya yang luar biasa dalam memberikan umpan matang kepada rekan setimnya. Gelandang asal Jerman ini memiliki visi permainan yang tajam, sentuhan bola yang halus, serta kemampuan membaca pergerakan lawan dan rekan satu tim secara akurat. Özil menunjukkan bakat ini sejak awal kariernya, terutama saat bermain untuk Werder Bremen. Di klub ini, ia menjadi salah satu pemain kunci yang mampu menciptakan banyak peluang gol bagi timnya.
Saat bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2010, julukan “raja assist” semakin melekat padanya. Özil menjadi bagian penting dari lini serang Madrid yang di perkuat oleh Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema. Ia berhasil mencatatkan assist terbanyak dalam tiga musim berturut-turut di La Liga, sesuatu yang menunjukkan dominasinya dalam menciptakan peluang. Di musim 2011-2012, Özil berperan besar dalam membantu Madrid meraih gelar La Liga dengan memberikan 17 assist, angka yang sangat mengesankan bagi seorang gelandang serang.
Ketika pindah ke Arsenal pada 2013, Özil melanjutkan reputasi sebagai pengumpan terbaik. Di musim 2015-2016, ia hampir memecahkan rekor assist terbanyak dalam satu musim Premier League dengan mencatatkan 19 assist, hanya terpaut satu dari rekor Thierry Henry. Di Arsenal, Özil sering di andalkan untuk membongkar pertahanan lawan dengan operannya yang presisi dan penuh kreativitas.
Meskipun di akhir kariernya ia mengalami penurunan performa dan konflik dengan klub, warisan Özil sebagai “raja assist” tetap di kenang. Kemampuannya dalam memberikan umpan sempurna dan menciptakan peluang bagi tim menjadikannya salah satu playmaker terbaik dalam sejarah sepak bola modern.
Meraih Penghargaan Pemain Terbaik Jerman
Mesut Özil merupakan salah satu pesepakbola yang paling di hormati dalam sejarah sepak bola Jerman. Salah satu pencapaiannya yang paling mengesankan adalah keberhasilannya Meraih Penghargaan Pemain Terbaik Jerman sebanyak lima kali. Penghargaan ini di berikan kepada pemain yang menunjukkan performa luar biasa dalam satu tahun kalender dan di pilih oleh para penggemar sepak bola Jerman. Özil pertama kali memenangkan penghargaan ini pada tahun 2011, setelah tampil gemilang bersama Real Madrid dan tim nasional Jerman.
Keberhasilan Özil dalam meraih penghargaan ini tidak lepas dari kontribusinya yang besar bagi tim. Di Real Madrid, ia menjadi playmaker utama yang mampu menciptakan banyak peluang bagi rekan setimnya. Umpan-umpannya yang akurat dan visi bermainnya yang luar biasa membuatnya menjadi salah satu gelandang serang terbaik di dunia. Selain itu, di tim nasional Jerman, Özil menjadi pemain kunci dalam berbagai turnamen besar, termasuk Piala Dunia 2010 dan 2014.
Penghargaan Pemain Terbaik Jerman kembali di raih Özil pada tahun 2012, 2013, 2015, dan 2016. Konsistensinya dalam memberikan assist dan mencetak gol membuatnya terus di pilih oleh penggemar sebagai pemain yang paling berkontribusi bagi sepak bola Jerman. Di Piala Dunia 2014, Özil memainkan peran penting dalam membantu Jerman meraih gelar juara dunia. Performa impresifnya selama turnamen tersebut semakin mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu pemain terbaik generasinya.
Meskipun di tahun-tahun terakhir kariernya ia mengalami pasang surut, prestasi Özil tetap di kenang dalam sejarah sepak bola Jerman. Lima penghargaan Pemain Terbaik Jerman yang di raihnya membuktikan bahwa ia adalah sosok yang luar biasa dan memberikan kontribusi besar bagi negaranya dalam dunia sepak bola.
Kontroversi Dengan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB)
Mesut Özil terlibat dalam salah satu kontroversi terbesar dalam sejarah sepak bola Jerman, yang berkaitan dengan hubungannya dengan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB). Kontroversi ini bermula pada tahun 2018, ketika Özil bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, sebelum Piala Dunia di Rusia. Foto pertemuan tersebut memicu perdebatan luas di Jerman, terutama karena hubungan politik antara Turki dan Jerman yang sensitif. Banyak pihak menuduh Özil tidak loyal kepada Jerman, meskipun ia telah menjadi bagian penting dari tim nasional selama bertahun-tahun.
Setelah Jerman tersingkir di fase grup Piala Dunia 2018, Özil menjadi sasaran kritik keras dari berbagai pihak, termasuk media dan pejabat DFB. Ia di tuduh tidak bermain dengan maksimal dan di jadikan kambing hitam atas kegagalan tim. Kritik ini semakin memanas ketika Presiden DFB saat itu, Reinhard Grindel, memberikan pernyataan yang di anggap bernada diskriminatif terhadap Özil. Merasa di perlakukan tidak adil, Özil akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari tim nasional Jerman pada Juli 2018.
Dalam pernyataan resminya, Özil mengungkapkan kekecewaannya terhadap DFB dan menegaskan bahwa ia merasa di perlakukan secara tidak adil karena latar belakang keturunannya. Ia menyatakan bahwa dirinya merasa tidak di anggap sebagai bagian dari Jerman jika tim mengalami kekalahan, tetapi di puji ketika berhasil membawa kemenangan. Pernyataan ini memicu perdebatan luas mengenai isu diskriminasi dan rasisme dalam sepak bola Jerman.
Keputusan Özil untuk mundur dari tim nasional menjadi momen penting dalam kariernya. Meskipun Kontroversi Dengan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) ini membuatnya kehilangan tempat di tim nasional, ia tetap di kenang sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah membela Jerman dan membawa mereka meraih gelar juara dunia pada tahun 2014. Maka demikianlah pembahasan kali ini untuk anda lebih Mengenal Mesut Özil.